Rabu, April 22, 2009

Indikasi Korupsi Kolusi dan Nepotisme Dalam Tender Pengadaan Obat dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Makassar DAK TA 2009

Diduga timbul persaingan keterlibatan tim sukses dan kerabat Walikota Makassar terpilih Ir.H.Ilham Arief Sirajuddin,MM serta tim sukses pasangan Gubernur Sulawesi Selatan "SAYANG" (Syahrul yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang)



Makassar, 22 April 2009, Losari News Network -- Dinas Kesehatan Kota Makassar mengadakan lagi tender untuk proyek Pengadaan alat kesehatan dan obat dengan sumber DAK/APBD tahun anggaran 2009 , dimana untuk proyek pengadaan alat kesehatan (kedokteran umum ) diikuti oleh sepuluh rekan, yaitu CV. Darinta, CV Aditama Infosarana, CV. Yobel, CV. Anugrah Tri Tunggal, PT Multi Megah Service, CV Berjes, CV Cahaya Rezky, PT. Wira Agung Mayapada, CV Mitra Karya Sejahtera, dan PT. Rajawali Nusindo.

Dari sepuluh rekanan yang ikut, beredar kabar bahwa ada indikasi sudah ada rekanan yang akan diarahkan untuk dimenangkan oleh panitia, karena sebagian besar akan menjadi rekanan pendamping saja, yang hanya menerima “Komisi uang pendamping saja”.

Tim Losari News Network menemukan adanya indikasi tindak KKN yang berawal dari dugaan pelanggaran Keppres No. 80 tahun 2003, tentang azas transparansi dalam pelaksanaan tender, dimana ditemukan ada dua jenis pengumuman tender yang dibuat oleh panitia pengadaan dinas kesehatan kota Makassar dan dimuat didua harian yang berbeda, serta ada perbedaan isi dari kedua pengumuman tersebut.

Info lelang yang dmuat di harian local Ujungpandang Ekxpress, edisi cetak Jumat 3 April 2009, mengenai pengumuman pelelangan umum nomor 800/12/PAN/DKK/IV/2009 dicantumkan, jadwal pendaftaran dan pengambilan dokumen pelelangan umum adalah pada tanggal 06 April 2009 sampai dengan tanggal 15 April 2009

Info lelang tersebut mengenai Pelelangan Umum Pengadaan barang/Jasa Tahun Anggaran 2009, yang terdiri dari :
Pengadaan untuk Kualifikasi Non Kecil :
1.Pengadaan obat-obatan Umum dengan pagu Rp.4,9 milyar
2.Pengadaan alat kedokteran umum dengan pagu Rp. 3,93 milyar
Pengadaan untuk Kualifikasi Kecil :
1.Pengadaan bahan fogging Rp. 867.500.000,-
2.Pengadaan sepeda motor Rp. 612.000.000,-
3.Pengadaan kapal Jolloro Rp. 180.000.000,-

Sementara info lelang yang dimuat di harian terbit nasional, Media Indonesia edisi cetak Jumat 3 April 2009, mengenai pengumuman pelelangan umum nomor 800/12/PAN/DKK/IV/2009 dicantumkan, jadwal pendaftaran dan pengambilan dokumen pelelangan umum adalah pada tanggal 03 April 2009 sampai dengan tanggal 10 April 2009

Di harian Media Indonesia, hanya dicantumkan tentang pelaksanaan Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Kesehatan Kota Makassar dengan sumber DAK/APBD Tahun Anggaran 2009, pasca kualifikasi Non Kecil untuk kegiatan :
1.Pengadaan Obat-obatan Umum
2.Pengadaan Alat-alat Kedokteran Umum

dan tidak mencantumkan Jumlah Nilai Pagu Anggaran, serta tiga paket kualifikasi kecil yaitu, pengadaan bahan fogging, pengadaan sepeda motor dan pengadaan kapal jolloro.

Tentang adanya temuan tersebut, tentunya hal itu patut dipertanyakan apa gerangan maksud dari panitia, karena ada indikasi hal tersebut dilakukan untuk melindungi keinginan kelompok rekanan tertentu yang diarahkan untuk dimenangkan oleh panitia.

Karena, apabila secara nasional pengumuman tersebut dimuat detail seperti yang dimuat media Ujungpandang Ekspress, besar kemungkinan rekanan nasional lainnya akan ikut serta, dan akan membuat persaingan semakin ketat, sehingga tentunya panitia akan bekerja lebih keras lagi untuk mengamannkan instruksi dari atas agar mengawal rekanan yang akan dimenangkan dalam tender tersebut.

Dari informasi yang berhasil dihimpun tim Losari News Network, bahwa ada indikasi rekanan calon pemenang dan rekanan pendampingnya disetting oleh Gunawan Sirajuddin,saudara kandung walikota Makassar, Ir.H Ilham Arief Sirajuddin,MM.

Adapun oknum yang diduga yang membawa dan mengumpulkan serta meminjam pakai bendera perusahaan para rekanan tersebut adalah, pengusaha keturunan Tionghoa, yang juga adalah tim sukses pasangan IASMO (Ilham Arif Sirajuddin dan Supomo Guntur) dalam pemilihan Walikota Makassar tahun 2008 lalu.

Santer beredar kabar bahwa, oknum tersebut telah menyumbang dana yang jumlahnya tidak sedikit untuk biaya pesta pelantikan Walikota Makassar terpilih periode 2009-2014, Ilham Arief Sirajuddin, di Lapangan Karebosi, yang rencananya tanggal 8 Mei 2009.

Jumlah dana yang disumbangkan diprediksi sekitar Rp. 300 juta lebih, atau 10% dari jumlah pagu anggaran untuk pengadaan alat kesehatan dan kedokteran umum.

Menurut salah seorang staff di dinas kesehatan kota Makassar, yang enggan namanya disebutkan, mengatakan, bahwa kemungkinan besar oknum tersebut adalah orang yang sama yang mengatur dan memenangkan tender pengadaan alkes dinas kesehatan kota Makassar pada tahun 2008 lalu, dimana saat itu yang menang adalah rekanan CV. Toba Medika Sarana. Dan saat itu oknum yang berperan adalah oknum yang mengaku sebagai pengurus partai Golkar Makassar dan penyandang dana tim sukses IASMO, pengusaha keturunan Tionghoa bernama Jhon.

Untuk mengamankan skenario yang telah dirancang, maka ditempatkanlah Kepala Gudang Farmasi Kota Makassar,Dra.Hj.Rahmawati Hakim,Apt sebagai Ketua Panitia. Sebagaimana diketahui Dra. Hj. Rahmawati Hakim, yang akrab dipanggil dengan nama Ibu Otti, dianggap berjasa dan bisa mengamankan proyek pengadaan alat kesehatan dinas kesehatan kota Makassar DAK TA 2008 lalu dengan pagu Rp.1,329 milyar.

Hal itu sinkron dengan pernyataan mantan ketua panitia tender tahun 2008 lalu, Muh. Irwan, bahwa dia tidak lagi menjadi Ketua Panitia, karena kemungkinan besar dianggap tidak mampu oleh atasannya. Muh.Irwan, tidak menjelaskan secara rinci apa maksud kata “tidak mampu”, apakah penafsirannya “dianggap tidak mapu mengamankan skenario yang telah dirancang oleh Jhon dan Gunawan Sirajuddin, saudara kandung walikota Makassar terpilih Ilham Arief Sirajuddin.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr.H.A.Naisyah.T.Azikin, tidak pernah berhasil ditemui oleh tim Losari News Network untuk konfirmasi hal tersebut. Kabarnya , dr.Naisyah, sibuk dengan sosialisasi penanganan Flu Burung.

Sementara Ketua Panitia, Dra. Hj. Rahmawati Hakim, juga tidak pernah lagi berada di kantornya di Gudang Farmasi Kota Makassar,.

Dari sepuluh rekanan yang ikut, diketahui, ada beberapa yang diduga masih bermasaalah dengan proyek pengadaan alkes diinstansi lain, seperti CV. Berjes, masih bermasaalah dengan pengadaan alkes di RSUD Prof. Anwar Makatutu, tahun anggaran 2008., CV. Anugrah Tri Tunggal, milik Handy Leman, masih bermasaalah dengan proyek alkes di RSUD Sawerigading Palopo tahun anggaran 2008, CV Mitra Karya Sejahtera dan CV. Darinta adalah salah satu perusahaan binaan PT. Bersaudara, sebagaimana diketahui PT. Bersaudara masih punya kaitan dengan masalah pengadaan alkes di Kab. Selayar dan Kab. Takalar.

Dari pengamatan Losari News Network, ada indikasi keterlibatan beberapa oknum rekanan dan LSM sebagai anggota tim yang dibentuk untuk ikut mengamankan skenario tersebut, diantaranya adalah :
1.Pimpinan CV. Manggala, Husnah, , dimana perlu diketahui bahwa Husnah adalah istri dari Jumahir , yang pernah dipenjara di Pare-Pare karena kasus KKN proyek pengadaan incinerator. Dan saat ini Husnah, sudah dianggap sebagai “trouble maker” dan di blacklist di beberapa Rumah Sakit, salah satunya adalah di Rumah Sakit Labuang Baji, Makassar.

2.Ketua LSM Lembaga Pemerhati Obat dan Alat Kesehatan (LEPOK) Sulawesi Selatan, Syarifuddin, biasa dipanggil Udin, sementara diketahui Udin,yang juga adalah staff Handy Leman, diduga juga ikut terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alkes RSUD Sawerigading Palopo TA 2008 sebesar Rp. 2,8 milyar, dimana pada saat itu Udin bertindak sebagai mediator yang mempertemukan PT. Artha Abadi Alkesfarindo dengan Arwin Mappease, kuasa direktur PT. Artha Abadi Alkesfarindo, sebagaimana diketahui Arwin Mappease sekarang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan.


Losari News Network mencoba mengkonfirmasi kepada rekanan peserta tender akan berita yang santer terdengar, antara lain, Dominggus, pimpinan CV. Yobel, mengenai hal tersebut. Bahkan ada indikasi CV. Yobel, yang diketahui pemiliknya juga berstatus karyawan PT. Kimia Farma. adalah calon kuat yang diarahkan untuk jadi pemenang,

Dominggus membantah dan mengatakan bahwa kemungkinan besar yang bermain adalah tim sukses pasangan Gubernur Sulawesi Selatan terpilih “SAYANG” (Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang) , dan hal itu juga diamini oleh Jap Lay, yang membawa bendera Wira Agung Mayapada.

Untuk pengadaan obat-obatan umum dinas kesehatan kota Makassar dengan pagu Rp. 4,9 milyar, yang dikuti oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu ;PT. Rajawali Nusindo, PT. Indofarma Global Medika dan PT. Kimia Farma, Losari News Network mendapat temuan, bahwa ada indikasi sudah ada scenario untuk memenangkan rekanan tertentu, dan dugaan calon kuat sebagai pemenang tender pengadaan obat adalah PT. Kimia Farma, dimana sampai saat ini PT. Kimia Farma adalah rekanan dengan option penawaran untuk memberikan “Komitmen Fee” dengan jumlah terbesar untuk memenangkan proyek tersebut. (ARF—Losari News Network)