
Palopo, Kamis, 29-01-2009
Terkait pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) untuk RSU Sawerigading Palopo senilai Rp1,2 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Rp2,8 miliar dana tugas pembantuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2008, Ir Arman, selaku pimpinan PT Arta Abadi Alkesfarindo, yang dikabarkan telah diperiksa jaksa pada Senin pekan kemarin, akhirnya angkat bicara.
"Firasat saya sama sekali tidak ada soal masalah ini, saat berada di tanah suci menunaikan ibadah haji," ujar Arman, saat dihubungi via telepon, Rabu (26/1). Lagipula sebelum dipinjam pakai oleh Harwin, perusahaan miliknya belum pernah sekalipun dipinjam orang lain, sehingga tidak memiliki pengalaman seperti itu, tambahnya. Betapa terkejutnya ia saat kejaksaan negeri Palopo memulai penyidikannya, dan dirinya menjadi salah satu yang harus ikut diperiksa.
HARWIN KEPONAKAN ASISTEN II PEMKOT PALOPO TERLIBAT?
Dari pengakuan Haji Razak , ayah kandung Ir Arman, direktur PT Arta Abadi Alkesfarindo, ikut membenarkan perusahaan milik anaknya hanya dipinjam Harwin, guna merealisasi proyek itu. Harwin, yang mengaku sebagai keponakan asisten II Pemkot Palopo. "Saya sama sekali tidak kenal Harwin, sampai diperkenalkan oleh Udin- (staff dari Handy Leman ) salah seorang kawan saya, yang juga kenalan Harwin," ujar Arman. Dirinya juga percaya saja bahwa keinginan baik Harwin meminjam perusahaannya tidak akan menjadi masalah di belakang hari.
Dari hasil penelusuran di RSU Sawerigading didapatkan indikasi bahwa sesungguhnya proyek itu seharusnya dimenangkan perusahaan BUMN yakni PT Indofarma Global Medika (IGM) yang bekerjasama PT B-Braun.
Terkait keberadaan Harwin yang mengaku sebagai keponakan pak asisten II Palopo, sehingga hal itu menguatkan indikasi bahwa ada pihak-pihak tertentu yang diarahkan untuk memenangkan tender tersebut., maka mereka (melalui perwakilan IGM – Ardi dan PT B-Braun Makassar-Widya, diintimidasi oleh oknum terkait yang berpengaruh di Palopo buat mengajukan pengunduran diri. (Perlu diketahui bahwa saat ini Widya – PT. B-Braun Makassar juga terlibat indikasi KKN dalam pengadaan alat kesehatan Neurology di RS Stella Maris – Makassar ).
KEJARI PALPO AKAN CARI FAKTUR BEA MASUK IMPOR – CALEG PKPI JUGA TERLIBAT.
Untuk mencari tahu berapa besar nilai dugaan markup atau manipulasi spesifikasi alat kesehatan maka hal tersebut bisa dilihat di faktur bea masuk improtnya, karena ada indikasi bahwa sebagian barang yang masuk adalah barang rekondisi.
.Pemenang yang sama di RSU Masamba paket Rp1,2 miliar, untuk RSU Sawerigading adalah PT Tritunggal, milik Hendy Leman, yang juga ketua gabungan farmasi cabang Sulsel. Pemasok barangnya antara lain, PT Bhineka Usadaraya (PT. BUR) cabang Makassar yang dipimpin Ferry ( Sebagaimana diketahui bahwa PT.BUR telah berapa kali terbukti terlibat kasus KKN dalam tender pengadaan alat kesehatan dan dijatuhi vonis hukuman oleh Komite Pengawas Persaingan Usaha )
, dengan koordinator pemasok Harwin & Himawan – menurut informasi Himawan merupakan salah seorang calon legislatif dari PKPI Makassar,.
Hal tersebut tidak dibahtah oleh Ir. Arman, "Barangkali saja benar, karena saat diperiksa, pihak kejaksaan sepertinya ingin agar faktur itu dimunculkan," ujarnya. Pemeriksaan masih sementara berjalan, Arman, bersikukuh dirinya tidak mengetahui proses jalannya proyek itu, karena sedang menunaikan ibadah haji. Pekan depan, dirinya akan kembali dimintai keterangan.
Sekarang kembali kepada keseriusan pihak kejaksaan, apakah akan melanjutkan kasus tersebut atau mendiamkan dan menjadi peti es seperti kasus-kasus sebelumnya.
Dan kalau pihak kejaksaan memang serius dalam bersikap, maka tentunya kejaksaan pasti akan memanggil semua pihak terkait seperti PT. IGM, PT B-Braun, Himawan, Harwin, PT. BUR untuk dimintai keterangan seputar kasus tersebut.
Ada apa sebenarnya dengan pihak RSU Sawerigading – Palopo, sudah jelas dan nyata bahwa barang alkes yang dipasok rekanan tidak sesuai spesifikasi yang diminta sesuai dokumen tender tetapi pihak rumah sakit tetap menerimanya.
Kita tunggu saja hasilnya.
BASMI KORUPSI GANTUNG KORUPTOR.





