Makassar, 12 Mei 2009-- Losari News Network -- Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah Makassar untuk tahun anggaran 2009 mendapat anggaran APBD untuk pos pengadaan obat-obatan sekitar Rp. 800 juta dan Alat Kesehatan / laboratorium sekitar Rp. 900 juta.
Untuk dua paket pos anggaran APBD itu ternyata ada indikasi proses pengadaannya dalam bentuk tender / proyek pengadaan barang dan jasa diduga sudah direkayasa oleh pihak pejabat di Rumah Sakit Ibua dan Anak Fatimah Makassar.
Dimana dugaan rekayasa itu diduga untuk memuluskan langkah salah satu kelompok pengusaha agar bisa mendapatkan atau memenangkan proyek tersebut bilamana ditenderkan.
Dari hasil penelusuran Losari News Network, didapati temuan bahwa ada indikasi salah satu pejabat RSIA Fatimah yang bernama Daud sering memanfaatkan bahkan menjual nama istri Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, yaitu drg.Ayunsri Harahap, untuk melancarkan aksinya dalam merekayasa tender / proyek di RSIA Fatimah, Makassar. Hal itu dilakukan tentunya untuk menghalangi apabila ada rekanan atau pengusaha lain yang tidak termasuk dalam kelompok pengusaha yang dekat dengan pejabat RSIA Fatimah, dan bermaksud ikut dalam proses tender di RSIA Fatimah.
Kelompok pengusaha yang diduga ikut berperan dalam rekayasa proyek / tender di RSIA Fatimah adalah yang tergabung dalam kelompok pengusaha atau merupakan kerabat / keluarga PT. Ridho Agung Utama.
Bahkan ada indikasi bahwa pejabat terkait di RSIA Fatimah selama ini memang sering mendapat Gratifikasi karena kerap difasilitasi dan dibiayai oleh kelompok PT. Ridho Agung Utama bila hendak melakukan perjalanan dinas.
Tender di Rumah Sakit Dadi juga direkayasa oleh PT. Ridho Agung Utama
Rumah sakit Dadi juga mendapatkan anggaran untuk pengadaan Hospital Bed dan Peralatan laundry / Mesin Cuci yang dibagi dalam 2 paket anggaran untuk pengadaan kualifikasi pengusaha kecil. Dimana untuk pengadaan Hospital bed, ada indikasi spesifikasinya sudah mengarah kepada merek Paramount, yang disributornya adalah PT. Merapi Utama.
Dan diduga juga bahwa paket proyek tersebut telah dirancang skenarionya untuk memenangkan kelompok pengusaha yang tergabung dalam group PT. Ridho Agung Utama, yang dipimpin oleh Harry Wongso.(MRTN – Losari News Network)





